followers

Selasa, 15 Februari 2011

Makna Sebuah Senyuman

“Kei…temenin tante ke pasar yuk…” ajak tante Novi, adik ketiga dari ibu Keyla. Keyla pun menerima ajakkan itu. “Dari pada nggak ada kerjaan pikir mending ikut tante ke pasar deh…lumayan…itung-itung cuci mata..” pikir Keisha sambil tersenyum. Keduanya pun berangkat menuju pasar.

Sesampainya disana Keyla memarkirkan motornya di depan pertokoan. Sengaja motor itu mereka parkirkan, agar lebih leluasa mengelilingi pasar. Hari itu pasar begitu padat, maklum besok kan mau idul adha. Cuaca juga terik.

Satu jam sudah Keyla dan tante Novi belanja dan mengelilingi pasar. “eh..iya kei…mama tadi titip buah kan..??? kita cari buah di los seberang yuk” ucap tante Novi sambil melihat-lihat kembali semua belanjaan yang dibelinya tadi.. keduanya akhirnya memutuskan untuk menyeberang. Tapi jalan begitu padat. Mobil-mobil dan kendaraan bermotor lainnya saling berdesakan ingin cepat keluar dari jalan ini, pengunjung pasar yang berjalan kaki jadi sulit menyeberang. Tante novi keliatan bingung mau nyeberang dari mana. Keisha mengikutinya dari belakang. Bolak-balik tante Novi mencari celah supaya dapat menyeberang jalan. Ia kelihatan bingung..”Duh…gimana nih kei..” ucapnya kebingungan. “tante…kalo mau nyeberang tuh yah..jangan sambil cemberut…coba deh senyum…pasti entar dikasih jalan..” saran Keyla pada tante Novi. “masa’ sih kei..” balas tante. ”ih..tante..nggak percaya nih…coba aja deh” Keyla kembali menyarankan tantenya. Mengayukan tangan sambil tersenyum keduanya pun menyeberangi jalan. Tak disangka, mobil yang tadinya ingin melaju tiba-tiba berhenti memberi jalan kepada mereka berdua. “iya ya kei..bener kata kamu…” kata tante Novi sambil terus tersenyum…

Tidak ada komentar: